Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis
Tipssehatcantik.com – Belum lama ini terdengar dengar jelas kabar tentang sepasang artis senior yang sangat terkenal terjerat DUMOLID, Mereka adalah Tora Sudiro dan Mieke Amalia disingkat TS dan MA. Berita ini sungguh menggemparkan, karena tidak ada indikasi sebelumnya bahwa artis ini memakai zat psikotropika.
Publik bertanya-tanya, apa sebenarnya dumolid yang menjerat artis ini? Jenis obat seperti apakah ini?orang awam mulai mencari tahu apa sebenarnya DUMOLID. Mari sama-sama kita bahas dan perbincangkan apa sebenarnya DUMOLID.
Defininisi Dumolid
Dumolid, merek obat dengan kandungan zat nitrazepam. Selain Dumolid Nitrazepam juga nama dagang Alodorm, Mogadon, dan lainnya adalah obat tidur dari kelas benzodiazepin
(kelompok obat yang tergolong zat psikotropika) yang digunakan untuk meringankan serangan kecemasan dan insomnia. Obat ini hanya boleh digunakan dalam dalam jangka waktu yang pendek. Obat ini bersifat sedatif atau menenangkan, amnestik atau memicu rasa lupa dan antikonvulsan. Pada kisaran tahun 90an sampai 2000an anak-anak muda menyebutnya sebagai PIL KOPLO.
Obat-obat golongan psikotropika sebenarnya hanya bisa dikeluarkan dengan resep dokter. Ketika seseorang tanpa resep mendapatkan dan mengonsumsi obat dumolid untuk mendapatkan efek penenangnya, penggunaan berubah menjadi penyalahgunaan.
Ini terjadi karena Dumolid dapat menyebabkan ketergantungan terhadap penggunanya.Obat ini diresepkan dokter untuk mengurangi rasa cemas, membantu mempercepat tidur. Obat ini menjadi terlarang jika dipakai tanpa resep dokter atau indikasi di luar pengobatan.
Inilah alasan kenapa artis Tora Sudiro dan Mieke Amalia ditangkap petugas. Karena mereka tidak mengantongi izin dokter untuk menenggak Dumolid, sehingga mereka bisa dikenakan pasal penyalahgunaan obat . Walaupun sebenarnya artis TS dan MA tidak tahu kalau mengonsumsi Dumolid akan membuat mereka terkena kasus. Mereka sangat terkejut karena diamankan polisi gara-gara Dumolid.
Penggunaan Medis
Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis
Dumolid digunakan untuk mengobati masalah tidur (insomnia), seperti susah tidur, sering terbangun, terbangun lebih awal, atau kombinasi.
Nitrazepam dalam Dumolid terkadang digunakan untuk mengobati epilepsi ketika obat lain tidak memberikan hasil. Obat ini lebih efektif daripada klonazepam ketika digunakan untuk pengobatan sindrom West. Dalam suatu studi yang tidak terkendali, nitrazepam menunjukkan efektivitas dalam pengobatan kejang infantil dan terkadang dijadikan pilihan saat yang lain obat anti-kejang lainnya tidak memberikan hasil yang berarti. Namun, penggunaan nitrazepam pada jangka panjang akan menyebabkan toleransi obat sehingga diperlukan dosis yang lebih besar untuk memberikan efek yang sama.
Efek samping yang umum
Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis
Efek samping yang umum antara lain depresi sistem saraf pusat, seperti rasa kantuk, pusing, depresi, kelelahan, ataksia, sakit kepala, vertigo, gangguan memori, dan gangguan fungsi motorik. Mimpi buruk dan insomnia pantulan juga dilaporkan terjadi. Juga terkadang hipertensi.
Nitrazepam dalam Dumolid merupakan benzodiazepin kerja panjang dengan waktu paruh 15-38 jam (rata-rata waktu paruh 26 jam). Efek pening setelah pemberian nitrazepam di malam hari dapat terjadi keesokan harinya, sehingga dapat mengganggu kemampuan mengemudi dengan aman dan meningkatkan risiko jatuh dan patah tulang pinggul.
Efek samping yang jarang
Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis
Efek samping yang jarang antara lain hipotensi, pingsan, palpitasi, ruam atau pruritus, gangguan pencernaan, dan perubahan libido. Efek samping yang sangat jarang terjadi antara lain reaksi paradoks, seperti, kegembiraan, stimulasi, halusinasi, hiperaktif, dan insomnia. Telah dilaporkan juga nitrazepam memiliki efek samping depresi, disorientasi, sedasi, amnesia retrograd, sakit kepala, hipotermia, dan delirium tremens. Toksisitas hati yang parah juga dilaporkan telah terjadi.
Ketergantungan dan Putus Obat
Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis
Dumolid dapat menyebabkan ketergantungan, kecanduan, dan sindrom sarak. Putus obat dari nitrazepam dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan putus alkohol dan barbiturat. Gejala yang umum seperti kecemasan, insomnia, gangguan konsentrasi, dan kelelahan. Penghentian pemberian Dumolid menyababkan insomnia pantulan setelah terapi dosis satu malam.
Kontraindikasi
Dumolid tidak boleh dikonsumsi pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), terutama selama eksaserbasi akut dari PPOK, karena dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada pasien.
Seperti obat hipnotik lainnya, Dumolid memiliki keterkaitan dengan risiko kecelakaan lalu lintas. Penggunakan Dumolid sebaiknya dihindari pada pasien yang mengemudi atau mengoperasikan mesin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna nitrazepam akan mengalami penurunan kemampuan mengemudi secara signifikan hingga 17 jam setelah pemberian obat, sedangkan pengguna temazepam tidak menunjukkan penurunan kemampuan yang signifikan. Hasil ini mencerminkan kerja panjang dari nitrazepam dalam Dumolid.
Interaksi
Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis
Nitrazepam dalam Dumolid dapat berinteraksi dengan antibiotik eritromisin yang merupakan inhibitor kuat CYP3A4, yang mempengaruhi waktu untuk mencapai konsentrasi puncak. Interaksi ini tidak diyakini penting secara klinis. Namun, kecemasan, tremor, dan depresi telah dilaporkan pada kasus pemberian nitrazepam dan triazolam. Setelah pemberian eritromisin untuk pasien yang mendapat nitrazepam, terjadi halusinasi dan sensasi tubuh abnormal. Pemberian bersamaan benzodiazepin dan eritromisin dapat menyebabkan gejala psikotik, terutama pada pasien dengan komplikasi. Kontrasepsi oral dan probenesid dapat mengurangi klirens nitrazepam sehingga menyebabkan peningkatan kadar nitrazepam dalam plasma. Sedangkan rifampisin meningkatkan klirens nitrazepam secara signifikan. Memperlambat laju eliminasi dari nitrazepam, sehingga menyebabkan peningkatan risiko akumulasi. Konsumsi alkohol bersamaan dengan nitrazepam dapat menyebabkan peningkatan efek hipotensi dari kedua senyawa. Benzodiazepin dapat menghambat glukuronidasi dari morfin, yang mengakibatkan peningkatan kadar morfin pada tikus percobaan.
Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis
Potensi Penyalahgunaan
Pada monografi obat tertulis: “Pengobatan dengan nitrazepam sebaiknya tidak melebihi tujuh sampai sepuluh hari berturut-turut. Penggunaan selama lebih dari dua hingga tiga minggu berturut-turut membutuhkan pengawasan. Dumolid harus diresepkan untuk penggunaan jangka pendek (tujuh sampai sepuluh hari) dan tidak boleh diresepkan selama lebih dari satu bulan. Ketergantungan dapat terjadi dalam waktu empat minggu. Setelah penggunaan empat minggu membuat ketergantungan pemakai Dumolid.
Jadi dengan melihat penjelasan diatas tentunya kita bisa tahu tentang kegunaan dan bahaya dari Dumolid. Asal dengan resep dokter dan tidak disalahgunakan Dumolid sebenarnya membantu pasien yang membutuhkan.
Semua menjadi berubah saat sudah terjadi penyalahgunaan dan menjadi kecanduan. Semoga kita bisa bijak menyikapinya. Hidup sehatlah dengan cara sehat, karena hal itu yang akan menentukan kondisi tubuh kita. Hindari pola hidup tidak sehat sehingga kita terhindar dari penyakit-penyakit.
Demikian penjelasan tentang Apa Sebenarnya Dumolid yang Menjerat Artis, semoga bisa membantu menambah pengetahuan kita dan bisa bermanfaat. Terimakasih.
Sumber WIKIPEDIA